Aluminium sebagai salah satu
unsur logam yang terdapat berlimpah di alam dan merupakan unsur terbanyak
ketiga setelah oksigen. Unsur ini sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah
ditemui aluminium dalam keadaan native. Di
alam aluminium berupa oksida, diantaranya adalah bauksit (Al2O3.H2O)
dan oksida ini sangat stabil sehingga tidak dapat direduksi seperti logam –
logam lain. Reduksi aluminium hanya dapat dilakukan dengan elektrolisis. Namun
sebelum proses elektrolisis aluminium terlebih dahulu melewati proses bayer yaitu proses pelepasan senyawa
hidrat dari bauksit hingga terbentuk alumina, yang kemudian akan dielektrolisis
dengan proses Hall-Heroult,
spesifikasi alumina sebagai bahan baku utama proses Hall-Heroult.
Tahapan
proses bayer:
1.
Ekstraksi:
Al2O3.xH2O
+ 2 NaOH = 2 NaAlO2 + (x + 1)H2O…….(1)
2.
Dekomposisi
2 NaAlO2 + 4 H2O = 2 NaOH +Al2O3.3H2O………………..(2)
3.
Kalsinasi
Al2O3.3H2O
= Al2O3 + H2O………………………...……….(3)
Selain alumina bahan baku lainnya adalah
soda abu (Na2CO3) dan aluminium florida (AlF3)
dan kriolit (Na3AlF6),
gas HF serta beberapa campuran lain sebagai pemadu dengan kadar tertentu. Untuk
proses elektrolisis, elektroda yang digunakan pada masing-masing kutub adalah
karbon dengan keadaan dan sifat berbeda pada anoda dan katoda. Adapun cairan
elektrolit yang digunakan adalah kriolit (Na3AlF6) yang
lebih dikenal dengan sebutan bath.
Sel elektrolisa pada reduction plant
ini terbuat dari steel yang dilapisi refractory
pada bagian dalamnya.
Reaksi Penangkapan Gas HF
Reaksi
Penangkapan Gas HF
Gas HF dapat terbentuk selama proses elektrolsis. Reaksi
pembentukan gas HF adalah sebagai berikut:
Na3AlF6(I)
+ 3/2 H2 = Al(l)
+ 3NaF(l) + 3 HF....................(4)
Potensial listrik 1,53
volt pada suhu operasi. Gas HF juga dapat terbentuk melalui reaksi:
2AlF3(l) +
3H2O = Al
2O3(l) + 6HF....................................(5)
Gas HF selanjutnya akan
bereaksi dengan alumina (Al2O3).
Reaksi Anodik
Dalam proses elektrolisis reaksi yang dapat
terjadi pada anoda adalah:
C(s) + O2 (g) = CO2 (g)......................................(6)
2C(s) + O2(g) = 2CO(g)......................................(7)
Jika pada potensial sel
elektrolisis lebih besar dari 1,02 volt maka reaksi yang dapat terjadi:
Al2 O3
(sat) + 3C (s) = 4Al (l) + 3
CO2(g)........................8)
Reaksi Katodik
Reaksi yang dapat terjadi di
sekitar katoda adalah dekomposisi ion AlF4- dari kriolit menjadi ion Al3+ dan
F-:
AlF4- = Al3+ + 4F-………………………...........…….(9)
reaksi Al3+ :
Al3+ + 3
e = Al (l)..........................................................(10)
Dan reaksi antara natrium dan kriolit
dengan Al:
Al (l) + 3 Na+ = 3Na + Al3-...........................................(11)
Reaksi Utama Elektrolisis Alumina
Reaksi
keseluruhan pada industri elektrolisis alumina dengan menggunakan anoda karbon
adalah sebagai berikut :
2Al2O3 (l) +
3C (s) = 4 Al (l) +
3CO2 (g)............(12)
Reaksi ini berlangsung pada
temperatur sekitar 977oC, beda potensial 1,18 volt.
Mekanisme reaksi yang paling sering terjadi adalah
reduksi Al2O3 secara langsung dengan reaksi :
Al2O3 = AlO2- + AlO+.................................................(13)
AlO2 = Al 3++ 2O2-....................................................(14)
Reaksi katodik :
2Al3+ + 6 e- = 6
Al........................................................(15)
Reaksi anodik
:
3 O2- = 3/2 O + 6 e-......................................................(16)
Reaksi di atas adalah reaksi utama, reaksi ini
tidak mengabaikan fakta bahwa Na pada anoda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar